Macan tutul jawa di Gunung Muria. 2018. Dok: PMPH Muria

Pernahkah kamu membayangkan bertemu dengan predator puncak yang hanya ada di Pulau Jawa? Macan Tutul Jawa, atau yang akrab disapa matulja, adalah salah satu satwa karismatik yang telah mendiami hutan-hutan Nusantara selama ribuan tahun .

Uniknya, matulja memiliki dua tampilan yang berbeda: macan kumbang dengan bulu gelap misterius dan macan tutul dengan pola bintik khas. Keduanya adalah spesies yang sama, lho! Perbedaan warna ini disebabkan oleh mutasi genetik yang membuat produksi pigmen melanin menjadi sangat banyak pada macan kumbang.

Sayangnya, populasi matulja saat ini terancam punah setelah harimau jawa (Panthera tigris sondaica) yang dinyatakan punah pada tahun 1980an. Hal ini disebabkan karena matulja mulai kehilangan habitat, perburuan, dan konflik dengan manusia.

Sebagai predator puncak, keberadaan matulja sangat penting untuk menjaga keseimbangan ekosistem hutan. Mengutip dari brin.go.id, menurut Hendra Gunawan, peneliti utama Pusat Riset Ekologi dan Etnobiologi BRIN menjelaskan bahwa di Jawa, macan tutul jawa tersebar terbatas di hutan-hutan yang masih baik, terutama di puncak-puncak gunung yang belum dijamah manusia.

Pada tahun 2010 Hendra berhasil mengidentifikasi populasi macan tutul di 48 lokasi di Provinsi Jawa Tengah, di mana 79,17% diantaranya ada di Hutan Produksi Perhutani, 14,58% di hutan lindung dan hanya 6,25% yang ada di hutan konservasi. “Berdasarkan tipe vegetasi hutannya, macan tutul Jawa di Jawa Tengah tersebar di hutan tanaman jati (27,1%), hutan tanaman pinus (43,8%), hutan tanaman campuran (8,3%) dan hutan alam 20,9%. Hutan alam yang masih baik umumnya terdapat di sekitar puncak-puncak gunung.

Ada 9 lokasi indikasi macan tutul jawa pada ketinggian 1.000 m dpl atau lebih, yaitu di Gunung Slamet, G. Prahu, G. Sindoro, G. Sumbing, G. Merapi, G. 2 Merbabu, G. Lawu, G. Ungaran dan G. Muria,” papar profesor riset bidang konservasi keanekaragaman hayati.

Yuk, kita sama-sama menjaga kelestarian matulja agar anak cucu kita nanti masih bisa melihat keindahan satwa endemik Indonesia ini!

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *