Macan tutul jawa di Gunung Muria. 2018. Dok: PMPH Muria

Macan tutul Jawa (Panthera pardus melas) adalah salah satu subspesies macan tutul yang hanya ditemukan di Pulau Jawa, Indonesia. Sebagai satwa endemik, keberadaannya sangat penting bagi ekosistem hutan di Jawa. Namun, statusnya yang semakin langka akibat perburuan dan hilangnya habitat alami menjadi perhatian utama para konservasionis.

Macan Tutul terbagi atas sembilan sub-spesies: Panthera pardus delacouri (Macan Tutul Indochina), Panthera pardus fusca (Macan Tutul India) ,Panthera pardus japonensis (Macan Tutul China utara), Panthera pardus kotiya (Macan Tutul Sri lanka), Panthera pardus melas (Macan Tutul Jawa ), Panthera pardus nimr (Macan Tutul semenanjung Arab), Panthera pardus orientalis (Macan Tutul amur), Panthera pardus pardus (Macan Tutul Afrika), Panthera pardus saxicolor (Macan Tutul Kaukasus, Macan Tutul Asia Tengah, Macan Tutul Persia).

Ciri-ciri Fisik Macan Tutul Jawa

Macan tutul Jawa memiliki tubuh yang lebih kecil dibandingkan dengan subspesies macan tutul lainnya. Berat tubuhnya berkisar antara 40 hingga 60 kg dengan panjang mencapai 2 meter, termasuk ekornya. Salah satu ciri khas dari macan tutul Jawa adalah pola bintik-bintik hitam pada bulu tubuhnya. Terdapat dua variasi warna pada macan tutul Jawa: berbulu kuning dengan bintik hitam, dan berbulu hitam yang dikenal dengan istilah melanistik. Meskipun berbulu hitam, bintik-bintiknya tetap terlihat samar ketika berada di bawah cahaya terang.

Habitat dan Persebaran

Macan tutul Jawa hidup di hutan-hutan tropis di Pulau Jawa, terutama di area pegunungan yang masih memiliki tutupan hutan lebat. Taman Nasional seperti Ujung Kulon, Gunung Halimun-Salak, dan Baluran menjadi beberapa tempat penting bagi habitat mereka. Macan tutul Jawa merupakan hewan soliter yang aktif berburu di malam hari (nokturnal). Mereka memakan berbagai jenis mangsa seperti kijang, babi hutan, monyet, hingga burung.

Ada 9 lokasi indikasi macan tutul jawa pada ketinggian 1.000 m dpl atau lebih, yaitu di Gunung Slamet, G. Prahu, G. Sindoro, G. Sumbing, G. Merapi, G. 2 Merbabu, G. Lawu, G. Ungaran dan G. Muria,” papar profesor riset bidang konservasi keanekaragaman hayati.

Ancaman dan Konservasi

Saat ini, macan tutul Jawa dikategorikan sebagai spesies Terancam Punah oleh IUCN. Ada beberapa faktor yang menyebabkan populasi macan tutul Jawa terus menurun, antara lain:

  1. Kehilangan Habitat: Deforestasi akibat ekspansi perkebunan, perambahan hutan, dan pembangunan permukiman manusia mengakibatkan berkurangnya area jelajah macan tutul. Hutan yang semakin menyusut membuat mereka kesulitan menemukan mangsa dan tempat berlindung.
  2. Perburuan Liar: Kulit macan tutul sering dijadikan barang mewah, sementara bagian tubuh lainnya dianggap memiliki nilai tradisional dalam pengobatan. Ini membuat mereka sering menjadi target perburuan ilegal.
  3. Konflik dengan Manusia: Macan tutul Jawa kadang-kadang terlibat dalam konflik dengan penduduk desa di sekitar hutan karena mereka mendekati permukiman untuk mencari makanan. Kehilangan habitat membuat mereka terpaksa mencari mangsa di luar hutan, seringkali menyerang hewan ternak, yang kemudian membuat manusia memburu mereka.

Upaya Pelestarian

Berbagai upaya konservasi telah dilakukan untuk melindungi macan tutul Jawa dari kepunahan. Beberapa langkah penting yang diambil adalah:

  • Pelestarian Habitat: Pemerintah dan berbagai organisasi lingkungan bekerja untuk menjaga dan memulihkan hutan-hutan yang menjadi habitat alami macan tutul Jawa. Pembuatan koridor satwa juga dilakukan agar mereka dapat berpindah dari satu area hutan ke area lainnya dengan aman.
  • Penegakan Hukum: Pemberantasan perburuan liar terus ditingkatkan, dengan pengawasan ketat di daerah rawan perburuan dan penindakan hukum yang lebih tegas bagi pelaku.
  • Edukasi Masyarakat: Peningkatan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya melindungi macan tutul Jawa dan habitatnya juga merupakan langkah penting. Melibatkan masyarakat lokal dalam program konservasi membantu mengurangi konflik antara satwa liar dan manusia.

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *